Data Kelulusan
Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbud Ristek) mengumumkan perubahan tiga jalur masuk Perguruan Tinggi Negeri (PTN) mulai 2023. Ketiga jalur tersebut adalah seleksi nasional berdasarkan prestasi, seleksi nasional berdasarkan tes, dan seleksi secara mandiri oleh PTN. Mendikbud Ristek Nadiem Makarim menuturkan, perubahan ini bertujuan agar siswa, orang tua, dan guru bisa terlibat langsung dalam proses seleksi. "Perlu ada perubahan lebih inklusif, agar meminimalisir diskriminasi dari mereka yang ekonominya mampu, dengan yang tidak memiliki kemampuan ekonomi," ujar Nadiem dalam peluncuran Merdeka Belajar Episode 22: Transformasi Seleksi Masuk PTN, dikutip dari Kompas.com, Rabu (7/9/2022). Perubahan aturan seleksi masuk PTN 2023 ini tertuang dalam Permendikbud Ristek Nomor 48 Tahun 2022 tentang Penerimaan Mahasiswa Baru Program Diploma dan Program Sarjana pada PTN.
Lantas, apa saja perubahan aturan ketiga seleksi masuk PTN pada 2023 mendatang?
Seleksi nasional berdasarkan prestasi
Seleksi nasional berdasarkan prestasi atau yang saat ini disebut sebagai Seleksi Nasional Masuk PTN (SNMPTN), meliputi prestasi akademik dan/atau prestasi nonakademik. Seleksi ini dilakukan berdasarkan dua komponen perhitungan atau penilaian, yakni: Rata-rata nilai rapor seluruh mata pelajaran paling sedikit 50 persen dari bobot penilaian Nilai rapor paling banyak dua mata pelajaran pendukung program studi yang dituju, portofolio, atau prestasi, paling banyak 50 persen dari bobot penilaian. Komposisi komponen pertama dan kedua tersebut diatur kembali oleh masing-masing PTN dengan total 100 persen.
Seleksi nasional berdasarkan tes
Seleksi nasional berdasarkan tes Seleksi Bersama Masuk PTN (SNBT) atau seleksi nasional berdasarkan tes dilakukan dengan menggunakan tes terstandar berbasis komputer. Jalur ini fokus pada pengukuran kemampuan penalaran dan pemecahan calon mahasiswa baru. Sehingga menurut Nadiem, tidak ada lagi tes mata pelajaran berupa Saintek dan Soshum seperti SBMPTN selama ini. "Tidak ada lagi tes mata pelajaran," ujar Nadiem. Untuk itu, merujuk pada Pasal 6 ayat (2) Permendikbud Ristek Nomor 48 Tahun 2022, seleksi nasional berdasarkan tes terdiri dari:
Tes potensi Kognitif
Penalaran matematika
Literasi dalam bahasa Indonesia
Literasi dalam bahasa Inggris
Seleksi nasional ini dapat diselenggarakan beberapa kali dalam tahun berjalan. Adapun setiap calon mahasiswa, dapat mengikuti paling banyak dua kali seleksi nasional berdasarkan tes. PTN juga dapat menambahkan portofolio sebagai persyaratan program studi seni dan olahraga, atau syarat lain untuk program studi yang membutuhkan keterampilan spesifik.
Jumlah calon mahasiswa yang akan diterima masing-masing program studi
Metode penilaian calon mahasiswa, terdiri atas:
Kerja sama tes melalui konsorsium perguruan tinggi
Memanfaatkan nilai dari hasil seleksi nasional berdasarkan tes
Metode penilaian calon mahasiswa lainnya yang diperlukan seperti menambahkan portofolio sebagai persyaratan program studi seni dan olahraga