Merupakan tes psikolog yang dapat mengungkap apa yang telah dicapai seseorang secara intelektual. Karena mengungkap kualitas intelektual, maka tinggi/rendahnya nilai TPA sering dihubungkan dengan tinggi/rendahnya tingkat kecerdasan.
TPA ini juga adalah salah satu jenis psikotes yang digunakan untuk mengukur kecerdasan intelektual seseorang, yang banyak dimanfaatkan dalam proses rekrutmen, tes beasiswa, hingga masuk perguruan tinggi.
Setidaknya ada tiga aspek yang dinilai dalam tes TPA, yakni verbal, numerikal, dan figural.
1. Kemampuan verbal adalah kemampuan berfikir dan memahami menggunakan Bahasa.
2. Kemampuan numerik adalah kemampuan memahami dan berfikir menggunakan Angka.
3. Kemampuan figural adalah kemampuan memahami dan berfikir menggunakan Gambar.
JENIS SOAL TPA (Tes Potensi Akademik)
Tes Potensi Akademik adalah tes yang terdiri dari berbagai jenis soal. Setiap jenis memiliki tujuan pengkuruankecerdasan yang berbeda.
Dikutip dari Okezone, ada empat jenis TPA, yaitu sebagai berikut.
1. Tes Verbal
Tes verbal berfungsi untuk mengukur kecerdasan seseorang dalam kata-kata dan bahasa.
Beberapa bentuk soal tes verbal antara lain Sinonim (Persamaan Kata), Antonim (Lawan Kata) perdana hubungan kata, dan pengelompokkan kata.
2. Tes Numerikal
Tes numerikal berfungsi untuk mengukur kecerdasan seseorang dalam bidang angka. Tes ini akan mengukur seberapa anda berfikir terstruktur, logis dan matematis.
Beberapa soal tes angka antara lain aritmetik (hitungan) seri angka, seri huruf, logika angka, dan angka dalam cerita.
3. Tes Logika
Jenis soal lainnya dalam Tes Potensi Akademik adalah tes logika.
Biasanya, banyak orang yang terkecoh pada jenis soal satu ini. Beberapa bentuk soal tes logika antara lain logika umum, analisis pernyataan dan kesimpulan (silogisme), logika cerita), dan logika diagram.
4. Tes Spasial atau Gambar
Jenis soal keempat dalam TPA adalah tes spasial atau gambar. Tes ini berfungsi untuk mengukur daya logika ruang seseorang.
Beberapa tes soal spasial atau gambar antara lain padanan/persamaan hubungan gambar, seri gambar, pengelompokkan gambar, bayangan gambar, dan identifikasi gambar.
Villa Merah dibangun tahun 1922 oleh Arsitektur Belanda R.L.A Schoemaker sebagai Rumah Dinas Guru Besar ITB yang kemudian menjadi asrama Mahasiswa ITB.
Dari Villa Merah inilah awal mula berdiri Bimbingan Belajar, salah satunya Bimbingan Belajar Seni Rupa Desain ITB dan Arsitektur, Beberapa alumni yang pernah tinggal di Villa Merah adalah Prof. Muhtar Apin (Guru Besar Seni Rupa ITB), Prof. Hasan Purbo (Guru Besar Arsitektur ITB) dll